Wednesday, 7 November 2018


My Bracket is PAIN!




Hai! kali ini aku akan share pengalamanku tentang memasang behel/ bracket, awal mula dari suami foto saya dari samping dan wow ternyata gigi saya bagian atas agak kedepan lho, padahal SMA dulu sudah pasang behel atas walaupun memang tidak lama less than a year :D...

Jadilah bulan November 2017 aku mencari-cari referensi tempat bagus dan tentunya sesuai budget kantong, dimulai via instagram dapatlah OMDC, Dental Universe, FDC.dentalclincic. Jatuh hati diawal dengan OMDC tapi waiting list hufht, pilihan keduaku di dentaluniverse Tebet. Lokasi dentaluniverse ini di daerah Tebet, tidak begitu jauh dari SMAN 26, reservasi dengan dokter kemudian datanglah kesini dengan tema merahnya, aku bertemu dengan drg. Ayu, cantik lhoo... 

Pas pertama dijelaskan sama dokter jenis berbagai bracket dan pilihanku jatuh ke Premium Metal Classic Braces dan aku diminta foto rongten gigi Panoramik dan Cephalometry, sesuai kesepakatan dengan dokter bahwa aku bisa dengan cicilan bca dan mendapat free scalling, untuk hal ini kecewa banget sama klinik dentaluniverse! ke bagian kasir dibilang tidak bisa program cicilan dan scalling hanya bisa setelah pertemuan ketiga dimana aku dipertemuan kedua sudah discalling dengan dokternya, dan kekesalan keduaku voucher scalling ini hanya berlaku sampai Desember 2017 padahal dokter bilang 6 bulan berlakunya which is sekitar bulan April 2018 dong hiks, dan scalling pertama disana 400rb (red: mahalnya) juga tambal 1 gigi itu 400rb, pas minta pricelist aku tidak dikasih hanya dibilang bisa ditanyakan dokter langsung hha, ini yg membuat kekecewaan aku bertumpuk dengan dentaluniverse Tebet ini, padahal suka banget sama drg Ayu ketika pemasangan behel. Aku berniat untuk cari drg lain yg mau menerima pasien pindahan. 

Di mulai dari Fdc.dentalclinic di daerah Jatiwaringin karena memang agak susah cari dokter yang mau menangani pasien pindahan behel alasannya karena yang tahu kasus diawal kan dokter sebelumnya, di fdc ini bisa pas datang ke klinik ketemu drg Debi pas tahu alasannya pindahan dari dentaluniverse dibilang tidak bisa terima karena fdc dan dentaluniverse ini satu Induk (jeng...jeng... hahaha) dan juga sayang-sayang karena biaya pindahan disini 1-2jt.. dengan kecewa pulanglah aku dan tanpa menyerah cari referensi dokter gigi lain, Alhamdulillah banget ketemu drg Kurnia referensi dari Desna (thanks Kak Desnaaa. ) klinik beliau ada disekitar Srengseng Sawah, dan dokternya sangat interaktif dan ramah banget terlebih lagi sesuai buget segeralah saya reservasi dan ketemu dengan drg  Kurnia cerita sana sini dan 1 jam selesai mengganti behel dan kawatnyaa.. taraaa senangnyaa bertemu dengan drg Kurniaa >,<.....



Oh iya hampir lupa menceritakan kisahku saat memakai behel, ketika dengan drg Ayu di Tebet aku pasang behel kurang lebih 2 jam lho dengan mulut dibukaaa, hari pertama masih bisa makan paling berasa ada yang mengganjal aja, hari berikutnya itu lho makan pun aku tak bisa, serba salah pokoknya deh, 5 hari makan bubur terus hiks dihari ke-3 gigi mulai berasa ketarik dan tegang karena tidak tahan lagi aku bilang suami untuk copot behel pake tang dirumah (yakaleeee haha) bersabar.... bersabar.... dan bersabar.... penderitaan selanjutnya sariawan sana sini dan aku berikan wax untuk area yang membuatku sariawan, alhamdulillah better T_T. The most amazing ketika konsultasi dengan drg Kurnia di Srengseng Sawah behel tidak membuatku menderita dan I'm fine ^^



My Reference dan daftar harga terkait pergigian 2017....

Dentaluniverse, Tebet 
Paket Premium Metal Classic Braces: 3.799.000 dari harga normal 12jt-an 
Penambalan Gigi: 400.000/ gigi
Scalling Gigi: 400.000/ gigi

Pramita Lab, Matraman
Panoramic: 245.000
Cephalometry: 263.000

Parahita Lab, Warung Buncit
Panoramic: 249.000
Cephalometry: 249.000

OMDC_Official, Warung Buncit depan JMC
Penambalan Gigi Sinar Laser: 299.000/ gigi
Scalling Gigi: 99.000-198.000


Klinik Drg Kurnia Nur Aini, Srengseng Sawah
Pasien Pindahan Behel + Ganti Karet Behel: 250.000
Scalling Gigi: 200.000







Cerita Bapak

Awal permulaan benar-benar kurasakan keberadaan Bapak yang kuingat tepat dibangku sekolah dasar dimana Bapak pada waktu itu menemaniku ke sekolah, Bapak dengan tersenyum lebar dan ceria menunggu dengan sabar diluar kelas. Bapak guruku saat itu memberikan pengumuman siswa peringkat lima teratas dan aku berada pada antrian ke-4 yang artinya aku termasuk siswa cukup berprestasi dan kulihat jendela sekali lagi Bapak masih menemaniku dengan senyumnya dengan langkah begitu malu diriku mulai melangkahkan kaki kedepan ikut serta barisan siswa lainnya. Apakah kau tahu bintang yang Bapak lakukan? Aku terkaget bahwa Bapak masuk dan langsung mengecup keningku begitu bahagianya didepan hadapan banyak kerumunan orang. Aku pun begitu malu dan bangga mengenang Bapakku puluhan tahun silam..

Kedekatan aku sebagai putri pertama Bapak terus berlanjut di jenjang SMP sampai SMA yang kuingat sejauh itu Bapak dengan rela dan sabar mengantar silih berganti ketiga anak perempuan Bapak dari mulai 6 pagi berlanjut sampai kami menunggu Bapak dibawah pepohonan ketika jam pulang disore hari. Kau tahu Bapak itu semua masih aku ingat dan kukenang. Mulai saat itu dimulainya aku beranjak baligh aku mulai sadar bahwa pertemuan ini akan cepat berlalu dengan perpisahan, karena aku sangat ingat sekali kalimat yang berbunyi “Setiap Pertemuan pasti ada Perpisahan” semenjak itu aku selalu murung ketika pertemuan itu berlanjut dan terus belanjut sampai perpisahan menghampiri.

Ada ritual yang sudah belasan tahun aku lakukan tanpa seorangpun mengetahui yakni menangis dikamar diwaktu malam hanya memikirkan pasti nanti aku akan berpisah dengan Bapak, entah dalam waktu dekat atau puluhan tahun lagi, tapi aku ketakutan jika harus mengingat itu tiap malamku tentang perpisahan karena itu adalah hal yang paling aku benci, mungkin itu juga barangkali yang memudahkanku mendekati Sang Pencipta Penggenggam Nyawa Kehidupan. Tingkat SMA aku sudah bisa memutuskan memakai jilbab panjang tanpa basa basi dan tanpa hasutan teman benar-benar kemauanku sendiri. Bapak pun menyemangatiku dan semakin dekat dengan Bapak.

Sejak saat itu Bapak sudah tahu benar bahwa aku sudah dewasa dan bisa diajak berpikir tentang hakikat sejarah kehidupan walaupun aku benar-benar tak menghiraukan itu, aku  hanya fokus pada jelasnya hidung mancungmu, suara lembutmu dan wajah kecoklatanmu yang aku ingat. Pernah suatu ketika kau menyodorkan beberapa lembar tentang sejarah kerajaan di Indonesia, yang aku sendiri tak tertarik akan hal itu, kau hanya berkata “baca dahulu, yang penting dibaca” akupun membaca ketidakmengertian tentang sejarah dan hanya mendengarkan sekelebat Bapak bercerita, tapi disanalah memoriku ini bisa mengingatmu.

Aku ingat yang sering kau lakukan terhadap putrimu bahkan disaat mereka sudah menikah, Bapak tetap menyuapi makanan dengan kelembutan tangannya, atau bahkan hanya sekedar membuatkan teh untuk anak Bapak yang mungkin saat itu Bapak kangen atau bahkan menengok ke pintu kamar kami untuk melihat bahwa anak Bapak tertidur dengan lelap. Aku juga ingat Pak tiap aku sakit Bapak orang pertama yang memijat kami dan percaya dengan pijatan Bapak pasti akan sembuh tanpa harus ke dokter, yup memang benar aku selama Bapak menemani belum pernah merasakan rumah sakit tapi saat Bapak tak menemani beberapa kali putri-putri Bapak merasakan suntikan, obatan bahkan operasi dirumah sakit. Bapak aku sangat benci dengan perpisahan!

Mengulas kepercayaan Bapak terhadap aku selama ini selalu menimbulkan ketenangan tersendiri untuk diriku Pak. Bapak percaya terhadap putri Bapak untuk berpergian, untuk mencari sejarah kehidupan, untuk mencari ketenangan, untuk mendedikasikan diri, untuk menyetir kendaraan sendiri, untuk memutuskan permasalahan bahkan Bapak tidak pernah membuatku risau disaat kita berjauhan agar anak Bapak ini tidak terlalu banyak pikiran, yang Bapak lakukan hanya berdoa tanpa pernah menelpon, sms, atau bertanya. Itu semua yang membuatku semakin tough dalam kehidupan. Sepulangnya dari perjalanan naik gunung Bapak tidak hanya sekali tapi setiap kali selalu bertanya gimana gunungnya? Mau naik kemana lagi? Atau mau berencana kemana? Bapak selalu mengulurkan waktu berduaan dikamar mendengarkan aku bercerita sambil membuatkan teh dan memijat kaki anak Bapak ini. Bapak aku kangen!

Bacaan kedua yang Bapak berikan yakni benar-benar buku tebal tentang “Soekarno”, Bapak hanya berceloteh “ini Bapak pinjamkan buku dari teman Bapak, coba kamu baca nanti ceritakan ke Bapak”. Aku tidak suka Sejarah tapi karena Bapak aku jadi menyukai Sejarah kehidupan, aku benar-benar baru sadar bahwa Bapak memberikan pesan tersirat untuk anaknya ini bahwa kehidupan pasti akan menorehkan sejarah, maka berbuat baiklah dimanapun kamu berada. Bapak ingat tidak disaat aku berhasil diterima kerjaan ketika itu Bapak yang pasti mengantarku ke kantor di daerah Bidakara, Bapak menunggu diluar sampai aku selesai wawancara, setelah mendengar aku diterima Bapak menangis dan mencium keningku, Bapak tahu aku menangis bahagia bukan karena aku diterima tapi aku menguraikan air mata melihat Bapak bahagia.

Bapak, apa kau tahu ada hal yang paling menyakitkan tentang dirimu yang belum pernah aku ungkap selama ini, yakni perpisahan denganmu tanpa tegur dan tanpa sapa. Aku ingat ketika Bapak selalu menjadi pendampingku bahkan pahlawanku setiap langkah kehidupannku, sekarang anak Bapak sendiri tak tahu harus menceritakan tentang kehidupan ke siapa, yang aku ingat hanya sosok Bapak. Bapak pernah berucap “kalau kamu sayang sama seseorang yang telah tiada kirimkanlah Al Fatihah dan surat pendek lainnya tapi jangan lupa sebut nama dengan lengkap hendak kesiapa untaian doa tersebut kamu kirimkan”

Hal tersedih yang harus aku lakukan adalah menikah dan tak bisa bercengkrama seperti sediakala lagi bersama Bapak hanya diwaktu tertentu saja, Bapak hanya bilang ke adik perempuan Bapak bahwa dirumah sudah mulai sepi karena dua anak Bapak sudah tidak dirumah lagi, Bapak maaf yaa, aku pun bersedih. Sampai saat Bapak benar-benar melakukan apa yang aku takutkan yakni perpisahan! Bapak sampaikah selama ini doaku ke Bapak? Aku sudah berulang kali mengucap rinduku padamu melalui doa-doaku selama ini. Aku teringat bahwa Bapak masih bisa merasakan untaian doa dari kami sebagai putri-putri Bapak, aku berharap Bapak selalu tersenyum ya, biarkan anak Bapak ini yang merasakan sakitnya rasa perpisahan karena takdir tidak pernah salah memilih. Ya Allah, aku titipkan Bapak kepadaMu berilah ampunanMu, kelapanganMu, dan cahayaMu kepada Bapakku tercinta disana. InsyaAllah kami disini selalu terkenang kepada kebaikan Bapak. Selalu dari sekarang sampai selamanya aku tidak akan pernah melupakan nasihat Bapak.

..
ᗷᑌᑎGᗩ
..

Bagian tumbuhan elok warna dan rupanya ku kenal dengan bunga, Mawar sebut saja remaja tanggung bernama Mawar yang menetap bersama Ibu dan adik lelakinya, walaupun Bapak Mawar telah tiada ia hidup dengan keceriaan semerbak persis seperti bunga mawar. Sifat keceriaan Mawar bukan tanpa dasar dia ingin semua kesedihan dalam dirinya tidak diketahui orang lain maklum saja Mawar ini introvert dalam bahasa Jawa mingkup, bagaimana tidak untuk memikirkan kesedihan saja Mawar tidak sempat yang ada dalam benaknya selalu ingin membahagiakan Ibu dan adiknya
..
Dari mulainya tetesan embun jatuh, Mawar sudah membuka mata untuk mempersiapkan semua keperluan Ibu untuk berjualan keliling dan seragam sekolah Mahendra adik Mawar serta keperluan dirinya untuk berangkat kuliah. Sejak Mawar menyaksikan sang Bapak menghadapi sakaratul mautnya sejak saat itu juga Mawar perlahan berubah dan berjanji akan selalu membuat bahagia Bapak ditempat agak jauh sana dan keluarganya, sehingga semerbak wangi Mawar tidak hanya tercium oleh orang sekitar tapi juga Bapak
..
Kau tahu apa yang membuat wangi bunga mawar begitu tercium hingga radius kilometer oleh serangga lain? karena bunga mawar tak akan berhenti untuk berzikir selama hidupnya sehingga lebah pun menghampiri untuk mengambil manfaat darinya itulah cara kerja alam semesta tak hanya itu dibalik peristiwa bunga mawar dan sang lebah ada perantara yang menyampaikan salam hangat yakni Sang Pemilik Semesta begitupun dengan Mawar, ia akan selalu berdoa sampai doanya menggentarkan Arsy untuk  menyampaikan salam doanya kepada Bapak yang sedang tersenyum bangga dan haru terhadap anaknya
..
Semoga Bapak, Ibu, Saudara diluar sana yang sedang menunggu di semesta lain terbahagiakan olehmu serta tersampaikan salam dekapan hangat oleh kerabat yang berada dibumi ini, maka teruslah berkirim doa kepada mereka sampai nanti saatnya nyawa bertemu dengan nyawa kelak
..
Begitu Indah bukan harapan bertemu dengan sosok dicintai? Aku pun begitu :)
..
Jumat, 12.40
M-a

#cerita #kisah #haru #pertengkaran #story #kehidupan #gunung #akukau #semesta #candaan #fiksi #nonfiksi #imajinasi #pikiran #bapak #ibu #kakak #adik #keluarga #bunga #mawar #harapan #alamsemesta

Bᴇʀ-Tᴇᴍᴜ-Tᴇɴɢᴋᴀʀ

..
Bᴇʀ-Tᴇᴍᴜ-Tᴇɴɢᴋᴀʀ
🅱🎗🌱-🌴🎗〽️⛎-🌴🎗🎵🌀🎋🅰🌱 [bahasa emoji]
..
Terkisah aku dan kamu berpengalaman di tengah semesta yakni bukit yang besar dan tinggi, Oreste namanya dalam bahasa Yunani. Aku memburu hal yang indah menghirup sejuknya lembah nirwana, tak terpikir sama sekali olehku bayangan dirimu, ah mungkin aku tidak berakal tentang sosok wanita kala itu terlebih dirimu yang tak ku kenal hanya sebatas kosakata nama
..
Pikiranku melayang ke nirwana sampai kau melewati diriku dan berkata bau ku seperti bau kambing dengan nada “Your smell like mbeek, mbeek”, ku jawab dengan persamaan nada “If you think my smell like mbeek, why you always want to beside me!”
..
Ya aku tahu itu hanya guyonan kekerabatan diantara kita, kita sama-sama membual satu sama lain hahaha. Ber-Temu-Tengkar penggalan kalimat yang menandai awal temu kita dengan tengkar guyonan pertengilan sampai kau sembatkan dititel namaku Tengil 4 dan dirimu sendiri Tengil 3, lucu juga ya keluguan candaan dirimu
..
Sampai pada akhirnya aku hanya bisa menghampiri Al Razaq penggenggam alam semesta untuk memelihara kehidupan aku, kamu, dan mereka. Tak disangka berburu harapan membuahkan hasil dalam jangkauan jodoh tahun 1514 diri ini meminang dirimu dengan kisah kelucuan luar biasa yang sudah Al Razaq susun skenario untuk kita. Maka Ber-Temu-Tengkar sampai hari ini kau dan aku jalani masih di semesta yang sama
..
Aku pun tersenyum ^_^..
Jumat 10.23 …
тeɴɢιl 3 4




#cerita #kisah #guyonan #pertengkaran #story #kehidupan #gunung #akukau #semesta #candaan #fiksi #nonfiksi #imajinasi #pikiran

Wednesday, 16 September 2015

Quotes

Men Are from Mars, Women Are from Venus by John Gray






Once upon a time Martians and Venusians met, fell in love, and had happy relationships together because they respected and accepted their differences. Then they came to Earth and amnesia set in: they forgot they were from different planets. Based on years of successful counseling of couples and individuals, Men Are from Mars, Women Are from Venus has helped millions of couples transform their relationships. Now viewed as a modern classic, this phenomenal book has helped men and women realize how different they really are and how to communicate their needs in such a way that conflict doesn't arise and intimacy is given every chance to grow!!!!

Image result for men are from venus

“When a man can listen to a woman's feelings without getting angry and frustrated, he gives her a wonderful gift.
He makes it safe for her to express herself.
The more she is able to express herself, the more she feels heard and understood, and the more she is able to give a man the loving trust, acceptance, appreciation, admiration, approval, and encouragement that he needs.”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus   


“Men are motivated when they feel needed while women are motivated when they feel cherished.”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  

“‎" when men and women are able to respect and accept their differences then love has a chance to blossom ”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  


“Because she is afraid of not being supported, she unknowingly pushes away the support she needs.”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  


“Love brings up our unresolved feelings . One day we are feeling loved , and the next day we are suddenly afraid to trust love .
The painful memories of being rejected begin to surface when we are faced with trusting and accepting our partner's love .”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  
 
 
 

“we are unique individuals with unique experiences”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  

“If we are to feel the positive feelings of love, happiness, trust, and gratitude, we periodically also have to feel anger, sadness, fear, and sorrow.”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  

“Get the love you deserve and gave your partner the love and support he deserves”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  

“If I seek to fulfill my own needs at the expense of my partner, we are sure to experience unhappiness, resentment, and conflict. The secret of forming a successful relationship is for both partners to win.”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  

“Books can inspire you to love yourself more, but by listening to, writing out, or verbally expressing your feelings you are actually doing it.”
― John N. Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  

“When a woman's wave rises she feels she has an abundance of love to give, but when it falls she feels her inner emptiness and needs to be filled up with love.”
― Gray John, Men Are from Mars, Women Are from Venus  

“Wanita senang hatinya bila mempunyai teman yang dapat berbagi kesulitannya.Lelaki senang hatinya bila dapat memecahkan kesulitannya sendirian di guanya.”
― John Gray, Men Are from Mars, Women Are from Venus  
 
 
 
 
 
 

GERMAN CINEMA

HIRNGESPINSTER

Film Cerita// 90 Menit// Jerman// 2014

Sutradara Christian Bach// PEMERAN Tobias Moretti, Jonas Nay, Stephanie Japp, Hanna Plaß, Ella Frey



Seorang Pemuda bernama Simon jatuh cinta kepada wanita yang canik dan cerdas Verena. Ketika Ayah Simon yang mengidap Skizofernia kumat lagi, Simon menghabiskan seluruh waktunya untuk ibu dan adik perempuanya, tetapi membahayakan hubungan asmaranya yang baru mulai bersemi. Setelah terperangkap dalam situasi yang nyaris fatal, Simon menyadari ia tidak mungkin mengubah hidup orang lain, tapi hanya hidupnya sendiri. 


Hirngespinster merupakan potret cinta pertama dan kesetiaan seorang anak laki-laki kepada ayahnya. potret itu sangat menyentuh dan dibawakan dengan intensitas yang memukau oleh pendatang baru sensasional Jonas nay dan Oleh Tobias Moretti yang telah memiliki reputasi internasional. Kedua aktor dianugerahi predikat aktor terbaik pada Festival Film Bavaria 2013 untuk penampilan mereka yang luar biasa.



*Skizofernia adalah gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. keadaan in biasanya dimanisfestasikan dalam bentuk halusinasi, paranoid,  keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Seseorang yang menderita Skizofernia biasanya juga mengalami kondisi komorbid, termasuk depresi mayor, dan gangguan kecemasan.

WHO AM I - NO SYSTEM IS SAFE

Feature Film// 105 minutes// Germany// 2014


Director Baran bo Odar// CAST Tom Schilling, Elyas M'Barek, Hannah Herzsprung, Wotan Wilke Möhring


Benjamin is a nobody, an outsider. This changes when he meets the charismatic Max. The two of them couldn't be more different, but they share one mutual interest: hacking. Together with Max's friends, impulsive Stephan and paranoid Paul, they form the subversive hacker group CLAY (CLOWNS LAUGHING AT YOU). CLAY provokes with hilarious hacks and has the finger on the pulse of a while generation. For the first timein his life Benjamin has a feeling of belonging and even the beautiful Marie starts to notice him. What started out as fun soon turns serious, when Benjamin and CLAY are suddenly investigated by the German Secret Service and Europol. With Hanne Lindberg, the leading Europol cybercrime investigator, at their heels, Benjamin starts to realize that he is no longer a nobody, but one of the most wanted hackers of the world. 



 
Baran bo Odar


Baran bo Odar, born in Switzerland in 1978, studied Directing at the university of Television & Film Munich (HFF). He worked on several commercials, music videos and award-winning short films. His feature debut The Silince (2010) premiered at the Piazza Grande in Locarno and made him to one of Variety's Ten Directors to Watch in 2011. Who am I. Currently he is in pre-production for the action thriller Sleepless Night starring Jamie Foxx and Michelle Monaghan.



 

Thursday, 6 August 2015

Mengapa Anak yang Pintar di Sekolah Bisa Alami Kesulitan Ekonomi?

Going Solo by Patrick Ng
             Seorang mahasiswi mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di program S-2, ia begitu kesulitann menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak oleh dosen, ia sulit menerimanya. Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya.
          Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilai-nilai tinggi yang dicapai anak-anaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar: kesombongan dan ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan ekonominya pun akan sulit. Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.
          Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan". Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya.
         Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya.
Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah
          Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah. Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini: "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?" Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah.
           Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".
         Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya. Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.
Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.        
          Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif. Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat SMU.
Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui.
            Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini sungguh menantang. Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif menyatakan para pemenang itu "bodoh", tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka. Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.
           Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi.
         Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang.
Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri.
             Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan. Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup.
          Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi kesulitan. Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja: orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anak-anakmu. Sebaliknya, berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan.

 by Rhenald Kasali

Wednesday, 5 August 2015

Am I Wrong

NICO & VINZ LYRICS

  "Am I Wrong"

disini akan mengulas dan menyampaikan arti dibalik lirik lagu " Am I Wrong" ini, cukup ga asing dengan lagu ini yang sering diputar di radio-radio Jakarta kan?

Oooooh
Oooooh
Am I wrong for thinking out the box from where I stay?
Am I wrong for saying that I choose another way?

Dari lirik pertama ini disampaikan "Apa yang salah dengan pikiranku diluar yang dipikirkan orang-orang dan memilih pilihan dari jalan normal yang dipilih rata-rata orang". tahu sendiri kan ya guys, kalau dilingkungan yang masih belum menghargai keputusan yang kita ambil dan beda dari orang lain, pasti banyak yang "under estimate" pilihan yang kita pilih, bukannya dapat semangat dan support tentang jalan yang kita pilih malah dijatuhin. Nah, hal ini yang seharusnya saling menghargai apa yang kita pilih dan turut senang, kalaupun di endingnya bakalan tidak sesuai ekspetasi kita, ya itu proses pendewasaan yang tiap person harus melewati titik itu.

I ain't tryna do what everybody else doing
Just cause everybody doing what they all do
If one thing I know, I'll fall but I'll grow
I'm walking down this road of mine, this road that I call home

Masuk ke dalam lirik ke dua. I ain't do (Aku tidak melakukan yang orang lain lakukan), kalau ada hal lain yang di ketahui, mungkin akan jatuh tapi jatuh untuk bangkit sebagai pijakan/ lompatan ke yang lebih tinggi dan I'll grow up dan menjadi wise dalam menghadapi permasalahan hidup. dan berjalan sesuai yang saya pikirkan dan saya menyebutnya "home". Berjalan ke arah sesuai dengan pikiran dan pilihan dan itulah rumahku.

So am I wrong
For thinking that we could be something for real?
Now am I wrong
For trying to reach the things that I can't see?
So Am I Wrong
(Jadi, apakah salah?) salah karena menjalani apa yang diyakini dan menurutnya itu menuju rumah dengan berjalan apa yang dipikirkan. Apakah salah karena berpikir bahwa kita bisa meraih sesuatu yang nyata? Apakah salah karena mencoba untuk menggapai yang mungkin tidak terlihat? Apakah harus mengikuti apa yang oran lain inginkan dan terlihat? 

But that's just how I feel (ooh, ooh, ooh, ooh ooh)
That's just how I feel (ooh, ooh, ooh, ooh ooh)
That's just how I feel
Trying to reach the things that I can't see (ooh, ooh, ooh, ooh ooh)

Am I tripping for having a vision?
My prediction: I'm a be on top of the world

Apakah karena pilihan atau jalan yang telah dipilih, lantas harus meraih hal yang sama orang lain dapatkan? yah, tapi itu hanya perasaan saja. Apakah mungkin terjebak dan memiliki capaian yang diinginkan? padahal perkiraan bahwa aku akan menjadi "Top Of The World"

Walk to walk and don't look back, always do what you decide
Don't let them control your life, that's just how I feel
Fight for yours and don't let go, don't let them compare you, no
Don't worry, you're not alone, that's just how we feel

ke lirik selanjutnya bahwa teruslah berjalan dan jangan berpaling ke belakang, dan selalu yakin dengan pilihan yang telah dibuat. jangan sampai itu mempengaruhi dan mengontrol kehidupanmu, karena itu cuma perasaan, yakinlah.


Am I wrong (am I wrong)
For thinking that we could be something for real?
(Oh yeah yeah yeah oh)
Now am I wrong (am I wrong)
For trying to reach the things that I can't see?
(Oh yeah yeah yeah yeah)


But that's just how I feel,
That's just how I feel
That's just how I feel
Trying to reach the things that I can't see

If you tell me I'm wrong, wrong
I don't wanna be right, right
If you tell me I'm wrong, wrong
I don't wanna be right
[2x]

Am I wrong
For thinking that we could be something for real?
Now am I wrong
For trying to reach the things that I can't see?

But that's just how I feel, (ooh, ooh, ooh, ooh ooh)
That's just how I feel (ooh, ooh, ooh, ooh ooh)
That's just how I feel
Trying to reach the things that I can't see

So am I wrong (am I wrong)
For thinking that we could be something for real?
(Oh yeah yeah yeah oh)
Now am I wrong (am I wrong)
For trying to reach the things that I can't see?
(Oh yeah yeah yeah yeah)

But that's just how I feel,
That's just how I feel
That's just how I feel
Trying to reach the things that I can't see 
Kesimpulannya, apapun pilihan kita tetap yakin dan percaya bahwa pilihan kita tersebut adalah yang terbaik, hasil tidak menentukan siapa kita, tapi menentukan seberapa dewasa terhadap masalah diluar sana and I'm will be Top of The World!

Mein Traumhaus In der Natur

Schriftsteller : Maya Ayu Wulandari

Ich möchte ein Haus mit Garten am Dorf haben. Es muss auch ein Moschee, einen sportßlaz und ein Schwimmbad haben. Das Haus ist 400 Quadratmeter groß. Das Haus hat zwei stöcke. Im Erdgeschoss gibt es einen Küche, eine sauna, und zwei Zimmer. Im ersteh stöck gibt es ein Wohnzimmer, ein Schlafzimmer mit zwei Balkons und zwei Bäder. Im jedeh Wohnzimmer gibt es einen Fernseheappart, drei Sessel und ein bequemes Sofa. Ich möchte viele Katzen in unseren Haus haben. Im Haus gibt es viele Fernster. Es gibt eine Groß Garage Tür in dem meine Ferrari gibt. Das Haus muss auch viele Balkone haben, so kann ich mich sonnen. Ich weiß, das es sehr schwer dieses Haus zu realisieren ist, aber man kahn träumen.

5 tahun mengenang kepergian dia (end), August 30, 2009



Papandayan_

secara kasar, kedekatanku bersama Lisa sudah terhitung selama 4 bulan sejak kejadian di akhir bulan Januari 2004. namun secara bersih, kedekatanku itu sebenarnya belum menginjak usia 1 hari. kedekatanku baru berumur 10 jam 40 menit. banyak yang mengira kami sudah berpacaran atau semacamnya. tetapi sebenarnya diantara kami, dan terutama aku, belum berpikir ke arah itu.
sejak kejadian kamis itu, Lisa tampak lebih pucat dari biasanya. ritual jalan bersama yang ku lakukan dengan dirinya pun sekarang tak lagi rutin. Lisa lebih banyak dijemput oleh orang tuanya. ku hanya berpikir kalau itu baik untuk kesehatan Lisa, itu tak masalah bagiku. yah..., apa boleh buat. perjalanan yang menyenangkan itu harus berkurang. aku merasakan kesepian selama perjalanan ku pulang. perjalanan dari LIA sampai Stasiun Kalibata yang berjarak 1km itu, kini harus ku tempuh sendiri. aku merasa kehilangan selama perjalanan tersebut. tak hanya aku, bapak penjual es kelapa yang biasa aku beli es kelapa kepadanyapun merasa kehilangan.
"temannya yang perempuan kemana dik??" tanyanya
"lagi sakit Pak, sekarang dia sering dijemput"
"oh..., kalau ketemu salam dari saya ya dik, saya doakan supaya cepat sembuh"
"oh iya Pak, Insya Allah nanti saya sampaikan"
aku hanya bisa menghadirkan memori indah tentang perjalanan itu untuk menghiburku selama perjalanan. tak terkadang, aku pun tersenyum sendiri ketika mengingat memori itu. musim kemarau di bulan Mei itu seakan menggambarkan kekeringan hatiku. suasana perjalanan pun sepertinya menggambarkan suasana hatiku. deretan pohon bunga akasia mengering dan tak menampakkan bunganya yang berwarna pink itu. bunga-bunga di kiosk penjual bunga pun tampak lesu dan jarang yang bermekaran. hanya serakan biji petai cina yang berwarna merah delima itu yang mewarnai perjalananku.
tak terasa sebentar lagi ujian nasional akan segera bergulir. aku mengintensifkan waktu belajarku, begitu pun Lisa. ia sekarang tampak tekun membaca buku pelajaran sekolah di waktu sebelum les dimulai. tak jarang juga, kami pun sering berdiskusi, sekadar bertukar pikiran untuk menambah ilmu serta test kecil-kecilan untuk mengukur kemampuan kami. kami pun memasang target untuk pencapaian hasil ujian kami. kami sama-sama bertekad untuk dapat diterima di SMA negeri favourit yang terletak di kawasan Bukit Duri.
hal tak wajar terjadi kepadaku ketika ujian nasional digelar. aku jatuh sakit dan terdiagnosa sebagai typhus. aku pun harus mengerjakan ujian nasionalku di rumah sakit. tapi penyakitku ini tak menyurutkan semangatku. soal demi soal ku kerjakan dengan segenap kemampuan dan keyakinan diri.
ketika kembali bertemu Lisa, kami mendiskusikan tentang ujian nasional yang telah kami tempuh itu. namun kegiatan belajar bersama pun masih kami lakukan karena setelah itu ada ujian akhir sekolah. biologi menjadi pusat perhatianku. aku memang memiliki kekurangan dalam bidang ini. namun Lisa membantuku. menurut Nita yang menjadi teman sekelasnya, Lisa adalah murid kesayangan guru biologi di sekolahnya. ia sangat pandai dalam bidang ini. hubungan timbal balik dalam pelajaran sekolah terjadi diantara kami. aku pun membantu Lisa, yang menurutnya sangat kurang, dalam pelajaran fisika dan sejarah.
ketika ujian akhir sekolah berlangsung, aku tak lagi jatuh sakit, sehingga aku benar-benar bisa mengerjakan ujian itu dengan kemampuan terbaik maksimalku. setelah ujian nasional dan ujian akhir sekolah, final test dari LIA pun segera bergulir. sama seperti ujian-ujian yang lain, aku pun belajar bersama Lisa. dan ketika hari-H tiba, aku benar-benar mengerjakan dengan sungguh-sungguh. ketika ujian berlangsung aku duduk di tempat favouritku, di pojok dalam dekat jendela. sama seperti ketika kali aku masuk dan pertama kali ku bertemu Lisa, aku sering menatap ke arah jendela di sela-sela ujian. sekadar untuk memanggil kembali ingatanku teori pelajaran dalam ujian tersebut ataupun menyegarkan otak. ku lihat Lisa, yang duduk di depanku, tampak terlihat tekun mengerjakan soal-soal tersebut. di hari terakhir, atau tepatnya setelah oral test, aku dan Lisa memutuskan untuk menikmati sore itu dengan kembali berjalan kaki menuju Stasiun Kalibata. aku benar-benar menikmati sore itu. setelah hampir sebulan aku jalan sendiri, kini teman yang selalu menemani perjalananku kembali. ini adalah perjalanan terakhir kami di bulan Juni.
pengumuman hasil ujian nasional telah dikirim ke rumahku. Lisa meng-sms ku. ia menanyakan hasil ujianku. namun saat itu aku sedang tidak berada di rumah. aku sedang melakukan perpisahan SMP di Yogyakarta. ia juga mengabarkan hasil ujiannya. Alhamdulillah, aku dan dia bersyukur atas hasil ujiannya sesuai dengan harapannya dan dia optimis bisa masuk SMA favoritnya dan tak lupa ia mendoakan untuk hasil ujianku agar sama bagus dengannya. sesampainya kembali dari rangkaian acara perpisahan di Yogyakarta, aku pun langsung melihat hasil ujianku. ternyata nilaiku tak sesuai harapanku, tetapi aku puas dengan pencapaianku itu. segera aku kabari Lisa. dia menyemangati ku dengan kata-katanya yang halus. beberapa hari kemudian awal tahun ajaran baru sekolah dan awal term baru LIA dimulai. Lisa diterima di sekolah favourit pilihannya. aku sendiri diterima di sekolah favorit pilihanku di dekat rumahku. aku pun senang karena dapat bertemu Lisa kembali. sepertinya Lisa sudah kembali sehat dan bisa kembali menemani perjalanan pulangku. namun, ritual itu harus berakhir di bulan agustus. jadwal sekolahku yang bentrok dengan jadwal LIA memaksaku untuk pindah hari. ku sadari, ketika aku pindah hari, kecil kemungkinanku untuk bertemu Lisa kembali. aku pun berpamitan kepada Lisa dengan ikut mengantarnya sampai rumahnya. ketika berpamitan, aku merasakan kesedihan yang belum pernah ku alami sebelumnya. ia pun tampak sedih dengan kalimat pamitku. rasa sedih dan haru ketika perpisahan SMP di Yogyakarta dikalahkan dengan rasa sedih berpisah dengan Lisa. namun kami saling menyemangati. kami berjanji untuk menjaga pertemanan ini, setidaknya melalui sms. dalam hatiku ku berdoa kepada Yang Maha Bijaksana agar dapat segera mempertemukan aku kembali dengannya.
seminggu pertama setelah kami berpisah, kami masih berhubungan lewat sms sekadar menanyakan kabar, bercanda, berdiskusi tentang pelajaran sekolah yang baru kami terima ataupun mengucapkan selamat malam. hal ini membuat hatiku merasa dekat dengan Lisa, walaupun kami jauh. namun, di minggu kedua bulan agustus Lisa sudah jarang membalas sms-ku. memasuki minggu ketiga, Lisa sudah tidak pernah membalas sms-ku. aku tak pernah berburuk sangka kepadanya. aku hanya berpikir Lisa sibuk dengan tugas-tugas dari sekolah. namun tetap saja hatiku tidak tenang dan selalu bertanya ada apa dengan Lisa. aku sempat berpikir untuk mendatangi rumahnya untuk mengetahui kabarnya. namun, aku urungkan niatku itu karena takut mengganggunya.
hari Jumat, 20 Agustus 2004, merupakan hari yang teraneh yang pernah kurasakan. diawali ketika sholat tahajud, aku beberapa kali lupa bunyi ayat yang sedang ku lantunkan dalam sholatku itu. tak sampai disitu, ketika aku membaca Al-Quran, aku menjadi terbata-bata. beberapa tajwid salah ku lantunkan. padahal sebelumnya ini belum pernah terjadi. entah apa yang telah terjadi, hatiku benar-benar tidak tenang ketika itu. keanehan hari itu berlanjut di sekolah. aku selalu melakukan kesalahan ketika mencatat, sehingga banyak sekali coretan dalam catatanku. dalam pelajaran fisika, yang kala itu sedang praktek pengukuran, aku tidak berkonsentrasi penuh. tanpa ku sadari aku melukai jariku sendiri dengan jangka sorong yang sedang ku pegang itu.
---
(sementara itu masih di hari yang sama di tempat lain...)
ruang operasi di sebuah rumah sakit dengan peralatan lengkap di Jakarta sudah dibuka pada pukul 10.00. ada agenda operasi pengangkatan kanker otak pada hari itu. pasien hari itu adalah seorang anak SMA. para ahli bedah yang telah dijadwalkan untuk menangani pasien tersebut sudah bersiap di ruang operasi. operasi kanker otak merupakan operasi dengan kesulitan tinggi. para ahli bedah saraf harus benar-benar berkonsentrasi penuh karena kompleksnya sistem utama jaringan tubuh manusia itu. operasi kala itu berlangsung sesuai prosedur. para ahli bedah memberikan bius dengan dosis yang disesuaikan untuk lamanya operasi tersebut. lalu mereka membuka batok kepala sang pasien dengan hati-hati. setelah batok kepala terbuka, mereka mereka mulai melakukan pengangkatan sel-sel otak yang telah terjangkiti kanker tersebut dengan hati-hati. setelah semua kanker dalam sel-sel otak tersebut diangkat, dan para ahli bedah memasukan sel-sel otak yang baru ke dalam kepala sang pasien. setelah itu, mereka kembali menutup batok kepala yang tadi dibuka. operasi ini berjalan dengan sukses. namun sang pasien masih belum sadarkan diri.
---
senin pagi, sekitar jam 10.00, aku menerima sms dari Ray. ia ingin menemuiku untuk menyampaikan sesuatu yang dititipkan dari Lisa. senin sore setelah sekolah, aku langsung pergi menuju LIA. setelah sampai, aku menunggu di lobi utama LIA Pengadegan dengan sabar. tak beberapa lama kemudian bel berbunyi, tanda term pukul 15.00 - 17.00 hari senin selesai. aku pun langsung melihat Ray di tengah kerumunan murid-murid LIA di hari itu. Ray memberikanku sebuah amplop kecil berwarna pink dengan tulisan "to: Teguh" di sisi depannya. aku mengenali tulisan tangan itu sebagai tulisan Lisa. entah mungkin sedang terburu-buru, Ray berlalu meninggalkanku
"kalau bisa, bacanya di rumah aja..." sambil ia pergi. aku bisa melihat matanya yang berkaca-kaca ketika ia meninggalkanku. tapi aku tak tahu apa maksudnya. sesuai dengan sarannya, aku pun tidak langsung membaca surat dari Lisa tersebut di LIA. namun dalam perjalanan pulang, hatiku benar-benar penasaran akan isi surat itu. rasa penasaranku itu bisa ku redam sampai aku sampai di rumah.
malam harinya sebelum sholat tahajud, aku mengeluarkan surat Lisa dari dalam tasku. tulisan tangannya membuat kerinduanku kepada Lisa menyeruak. ku keluarkan kertas surat dari dalam amplopnya. kertas itu adalah kertas file dengan warna pink dan gambar Hello Kitty di sisi pojok kanan bawahnya. ku baca perlahan isi surat yang di tulis tangan itu:
---
Assalamu'alaikum Wr Wb
Apa kabar Guh? aku harap kamu baik-baik saja dan tetap ceria seperti biasanya. sebelumnya aku minta maaf, karena aku jarang balas sms kamu. jujur Guh, pas aku baca sms kamu, aku pun kangen sama kamu. aku juga rindu canda kamu, tawa kamu, es kelapa yang selalu kita beli ketika jalan pulang dari LIA. aku rindu semuanya tentang kamu Guh. namun, Allah memang Maha Penentu Kebijakan. kita tidak dapat melakukan itu bersama lagi.
aku juga ingin menyampikan rasa terima kasihku yang sebesar-besarnya sama kamu. kamu cowok pertama dan satu-satunya yang bisa buat aku merasa spesial. ketika bersama kamu, aku merasakan sesuatu yang benar-benar membuat hati aku senang dan berbunga-bunga. aku sadar itu adalah cinta. aku gak tahu kamu merasakan hal yang sama atau gak. Ray dan Nita sering iri melihat kedekatan kita itu. mereka merasa cemburu dengan kamu Guh. mereka juga sering bertanya apakah aku sudah ditembak kamu atau belum. ketika aku menjawab pertanyaan mereka, mereka merasa kecewa sama kamu. lucu ya Guh, kenapa jadi mereka yang kecewa. aku sendiri pun tidak terlalu memperdulikan status tersebut. bagiku, dekat dengan kamu sudah merupakan hal yang sangat istimewa bagiku. hati aku pun gak pernah merasakan kesepian ketika dekat denganmu.
Guh, aku juga mau minta maaf. aku gak pernah cerita ke kamu tentang penyakit yang aku derita. mungkin kamu masih ingat, ketika aku hampir jatuh karena pusing. itu bukan pusing biasa Guh. itu adalah efek penyakit kanker otak yang sedang aku derita. aku tidak mau cerita ke kamu, takut mengganggu pikiranmu.
Guh, ketika kamu membaca surat ini. aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. aku sudah kembali kepada Allah SWT. terima kasih kamu sudah memberikan hari-hari yang menyenangkan sebelum akhir hidupku. terima kasih sudah mengkhawatirkan aku. terima kasih sudah mau menjagaku. kamu cowok yang benar-benar spesial dalam hidup aku. kamu cowok satu-satunya dan yang pertama yang memberikan perhatian lebih kepadaku. ketika aku sudah berada di alam sana. aku akan menceritakan semua kebaikan kamu kepada orang-orang disana. aku akan menceritakan semua kenangan tentang kamu kepada teman-teman baru disana.
jangan bersedih Guh. aku percaya kamu kuat. aku percaya kamu dapat menerima kepergianku ini dengan kesabaran dan keluasan hati. aku cuma berharap kamu bisa melanjutkan sisa hidupmu dengan ceria dan semangat seperti biasanya. kamu adalah Naruto bagi aku. kamu selalu enerjik, perhatian, penyayang dan gak pantang menyerah.
selamat tinggal Guh. aku harap kita bisa dipertemukan kembali di tempat terbaik di sana. selamat tinggal cinta pertamaku.
Lisa
---
aku tak sanggup menahan air mataku yang sudah mulai keluar sejak aku membaca paragraf kedua. tak ada kata-kata yang sanggup aku lontarkan setelah membaca surat itu. hatiku seperti bunga dendelion yang mati dikala sedang mekar dan tertiup angin pelan dan halus. tahajudku pun tidak khusyuk malam itu. air mata berderai deras di pipiku. aku hanya melaksanakan 2 rakaat saja. setelah itu aku berdoa. dalam doaku aku menangis sejadi-jadinya. tidak hanya menangis karena meratapi dosa-dosaku, tapi aku juga menangis karena kepergian Lisa. aku benar-benar tak sanggup menahan kesedihanku ini. tapi aku berjanji pada diriku sendiri dan tentunya kepada Lisa. seperti yang ia inginkan, aku harus kuat. aku harus bisa menjalani hidupku ini dengan ceria dan semangat. aku harus bisa menjadi Naruto seperti yang Lisa inginkan.
kini amplop dan surat dari Lisa itu tersimpan rapi di laci meja belajarku. kalung huruf L yang berbahan stainless steel dan sudah dilapisi cat anti karat berwarna platina juga ku simpan rapi di dalam laci tersebut. kalung yang ku beli di Yogya itu tadinya akan ku berikan kepada Lisa ketika aku akan mengungkapkan isi hatiku. tapi biarlah, itu akan menjadi kenangan yang terindah dalam hidupku yang akan ku simpan juga di lubuk hatiku yang terdalam. aku juga membiarkan ruang hampa yang sudah ku persiapkan untuk Lisa dalam hatiku terkunci rapat bersama kenangan-kenangan indahnya.
Selamat tinggal Lisa. selamat tinggal cinta pertamaku...
dedicated to:
Allisa Andananingtyas
21 April 1990 - 22 Agustus 2004

(Bagian V) 5 Tahun mengenang kepergian dia, August 30, 2009




seminggu kemudian, seperti yang sudah kami janjikan dan Lisa menyanggupinya, akhirnya kami jadi pergi menonton. oral test di LIA memang hanya sebentar saja. sehingga kami masih bisa menonton untuk jadwal penayangan pukul 15.55. setelah oral test, aku dan Lisa pergi ke Musholah dulu untuk mengerjakan sholat ashar. seperti biasa, aku dan Lisa berjalan kaki dari LIA sampai Kalibata Mall. sedangkan Ray dan Nita naik angkot, mereka akan membelikan dulu tiketnya untuk kami nonton.
masih gelak tawa dan canda mengiringi perjalanan kami. matahari yang kala itu sudah menampakan warna oranyenya malu-malu menatap kami dari kumpulan nimbus yang tebal. tak lupa kesegaran es kelapa muda dengan gula putih hampir selalu menemani kami disaat jalan bersama. namun, dalam perjalan kali ini ada kejadian yang tak terduga yang terjadi pada Lisa. sekitar 25 meter setelah kios es kelapa dan 30meter sebelum gerbang kompleks perumahan anggota DPR Kalibata, Lisa berjalan terhuyung-huyung. beberapa saat kemudian keseimbangannya pun hilang. untungnya aku sigap disisi kanannya. tubuhnya yang berbobot sekitar 28kg sudah miring 20derajat ke kanan, ku tahan sekuat badan dan tenagaku. es kelapa yang ada di tangan kirinya pun jatuh dan berceceran di atas trotoar. untungnya Lisa masih menguasai kesadarannya. ia berjalan tertatih-tatih sambil ku pegangi pinggangnya mencari tempat kering yang tidak kena basahan dari es kelapa yang jatuh tadi untuk duduk. ia duduk sambil meringis, memijat kepalanya dengan tangan kirinya.
"Kenapa Lis??" tanyaku khawatir
"Gak tahu Guh, tiba-tiba kepalaku pusing banget"
"belum makan emangnya?? aku beliin obat ya di situ terus gak usah nonton deh sekarang, biar kamu pulang dan istirahat"
"gak usah Guh, gak apa-apa, bentar lagi juga hilang pusingnya"
"tapi kelihatannya kamu pucat banget Lis"
"gak apa-apa Guh, makasih, yukk, udah agak mendingan nih" katanya sembari bangkit. namun keseimbangan tubuhnya belum sepenuhnya ia dapatkan. ia hampir jatuh lagi, untungnya aku sigap dan kembali menahan tubuhnya itu. ku suruh dia duduk kembali.
"tuh kan, kamu tuh emang sakit, yaudah aku beli obat ya?? dan gak usah nonton"
"beliin obat aja Guh, kita tetap jadi nonton, gak enak sama Ray dan Nita, tolong belikan Bodrex aja."
"lho harusnya mereka yang gak enak sama ka...," sebelum selesai Lisa memotong kalimatku
"aku gak mau mengecewakan mereka Guh,"
"hmmm..., ya sudahlah, tunggu sebentar ya" kata ku. setelah itu aku berlari ke warung terdekat untuk membeli obat dan air mineral dan segera berlari kembali ke Lisa. dia masih duduk memegangi kepalanya.
"ini Lis obat dan airnya"
"makasih Guh" segera ia minum obat yang aku berikan. beberapa saat kemudian, ia mencoba bangkit kembali. keseimbangan tubuhnya yang belum pulih benar membuatku bersiap lagi dengan memegangi tangannya yang halus itu, jikalau ia terjatuh lagi. tetapi kali ini dengan cepat ia mampu menahan berat tubuhnya sendiri. setelah ia mendapatkan kembali keseimbangannya, kami melanjutkan perjalanan. dengan langkah kecil kami melanjutkan perjalanannya. langkah anggun Lisa yang dulu kini tampak tidak beraturan. aku semakin khawatir dengan kondisinya saat itu.
beberapa menit kemudian kami sampai di bioskop Kalibata Mall. kami sampai pas dengan mulai dibukanya pintu bioskop yang memutar Ada Apa Dengan Cinta. ku lihat Ray dan Nita sudah menunggu dengan cemas di depan pintu bioskop 2. segera kami mendekati mereka.
"ada apa Guh, kok lama banget??" tanya Ray
"ini Lisa, tadi dia sakit, kepalanya pusing banget katanya. tadinya mau gue batalin biar dia pulang dan istirahat. tapi dia tolak"
"loe beneran gak apa-apa Lis??" sekarang Nita bertanya ke Lisa
"gak, gak apa-apa kok Nit, yukk masuk aja, jangan terlalu mengkhawatirkan aku" jawab Lisa
"yaudah deh, yuk masuk, nih tiket kalian." kata Nita sembari meberikan 2 buah tiket bioskop kepadaku.
133 menit lama film AADC yang kami tonton. beragam reaksi ku lihat dari para penonton yang menonton bersama kami. aku melihat ke arah Lisa, aku tak tahu apakah ia menonton pertunjukkan bioskopnya pada saat itu. karena ketika ku lihat dia sedang memejamkan matanya. kalau seandainya ia tertidur, itu lebih baik menurutku. setelah film usai ku bangunkan Lisa dengan mengguncangkan pelan badannya.
"Lis, bangun, udah selesai filmnya"
"oh..., maaf, aku ketiduran, pengaruh obat kayaknya"
"yah, kok loe tidur Lis, padahal kan filmnya bagus" kata Ray
"maaf, tapi aku ngantuk banget, tapi aku tadi juga sempat nonton banyak kok"
"oke, yukk keluar" kata Ray lagi. kami menunggu sebentar sampai antrian penonton yang lumayan banyak itu habis, lalu kami keluar. setelah di luar, Nita mengajak kami untuk makan dulu. waktu pada saat itu menunjukan pukul 17.15, aku pun bertanya kepada Lisa tentang ajakan Nita tersebut.
"Gimana Lis, kamu mau makan dulu??" tanyaku
"hmmm..., iya deh aku makan dulu" jawab Lisa.
"oke, mau makan dimana kita??" tanyaku pada Nita
"KFC aja kali ya, lumayan murah soalnya daripada McD" jawab Nita
"yaudah, yukk..." ajak Ray.
ketika makan, ku lihat Lisa tampak murung dan tidak bersemangat memakan paket Rp 10.000 KFC.
"Kenapa Lis, dihabiskan donk makanannya" kata ku
"Duileh Teguh, perhatian banget ma Lisa, hahahaha..."
"bukannya perhatian gue, tapi khawatir aja, coz tadi dia udah mau pingsan"
"Hah...!? iya Lis??" kata Nita Kaget. Lisa hanya menjawabnya dengan senyum. selesai makan aku mengajak mereka untuk sholat maghrib dulu sebelum pulang. setelah sholat maghrib, kali ini secara sadar aku memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa akan kesehatan Lisa. baru kali ini aku memanjatkan doa secara khusus dan spesifik kepada seorang teman, terlebih teman wanita. sangat jarang aku memanjatkan doa dengan menyebutkan nama seoang teman dalam doa-doaku. aku terbiasa berdoa untuk teman-temanku secara umum. sepertinya memang ada sesuatu yang membuatku begitu perhatian kepada Lisa. perhatian lebih yang ku berikan secara fisik dan imateri memang sangat besar kepada Lisa. mungkin ini lah yang banyak orang bilang tentang cinta.
selesai sholat kami pun pulang. aku memutuskan untuk mengantar Lisa pulang, setidaknya sampai depan rumahnya. aku pun menelpon orangtuaku dulu untuk meminta izin untuk pulang malam. atas berbagai pertimbangan, kami memutuskan untuk naik angkot saja ketimbang naik kereta. kami naik angkot 02A yang berwarna biru muda jurusan Kp. Melayu via Tebet. angkotnya ketika itu masih kosong. Ray, Nita, Lisa dan aku masuk bergantian. kami mengambil tempat duduk di bagian dalam. Ray dan Nita duduk di kursi 6. aku dan Lisa berdampingan duduk di kursi 4. LIsa duduk dekat jendela belakang. selama pejalanan di angkot aku, Ray dan Nita banyak mengobrol. sedangkan Lisa sepertinya tertidur. tiba-tiba Lisa menyandarkan kepalanya di pundakku. Ray dan Nita hanya bisa tersenyum melihat kejadian itu. aku pun tak dapat dan tak mungkin mengelak. jadi selama perjalanan sampai depan komplek perumahan Tebet, Lisa tertidur diatas pundakku. ku singkirkan poni yang menutupi keningnya dengan telapak tangan kiriku untuk merasakan suhu tubuhna saat itu. badannya hangat, sepertinya dia memang benar-benar sakit.
sekitar 45menit, kami lalui perjalanan dari Kalibata sampai komplek perumahan Tebet. dengan aba-aba dari Ray untuk membangunkan Lisa karena sudah sampai, ku tepuk pundak kanan Lisa pelan untuk membangunkannya.
"Lis bangun, udah sampai depan komplek rumah kamu nih" kataku
"Oh..., eh maaf Guh, aku tidur di pundak kamu"
"biasa aja kali Lis, yuk turun" ku keluarkan uang sepuluh ribuan untuk membayar angkot untuk 4 orang. kami berjalan menyusuri komplek perumahan itu. sampai akhirnya kami berhenti di sebuah rumah dengan pagar hitam dan cat tembok putih. rumah ini adalah rumah Lisa. tidak berbeda jauh dengan rumah-rumah di komplek itu bentuknya. rumahnya terbilang luas. ku perkirakan luasnya mencapai 500 - 600 meter2. rumahnya memiliki halaman depan yang luas. kira-kira halaman tersebut memiliki luas sekitar 27m kuadrat. rumput golf menyelimuti hampir 3/4 halaman depan rumahnya. ada jalan setapak yang berisikan ratusan batu koral putih yang bersih. 3 pohon Hyuphorbe lagenicaulis (Palem Botol) berjejer rapi di balik pagar. dan 3 pohon kembang sepatu yang telah dipangkas menyerupai tumbuhan jamur tertata rapi di taman tersebut. disisi kanan taman tersebut ada sebuah air terjun buatan bertingkat tiga. suara percikkan airnya mampu membuat tenang pikiran orang-orang yang mendengarnya. namun yang menarik perhatianku bukanlah suara percikkan air tersebut. melainkan tatanan rapi berbagai jenis bunga yang tertata begitu rapih di sekeliling air terjun itu. 5 tanaman kamboja jepang dengan mahkota bungannya yang berwarna pink itu mekar penuh dan menunjukan pangkalnya yang berwarna putih berdiri rapi di sisi kanan air terjun. di sebelh kamboja jepang, ada kumpulan Rosa alba (mawar putih) yang juga sedang memekarkan bunganya berjejer rapi mengelilingi air terjun sampai disisi kirinya. lalu terakhir ada tanaman melati yang pula memekarkan bunganya. semerbak wangi bunga tersebut menyeruak dihembus angin-angin kecil yang dihasilkan oleh percikkan air terjun. Ray menggeser pagar dorong rumah Lisa ke kanan dan kami masuk. Lisa mempersilahkan kami duduk di kursi yang sudah ada di teras rumahnya. kami duduk yang berasal dari anyaman bambu yang sepertinya berasal dari daerah pengrajin bambu di Kulonprogo. ku perhatikan lagi taman di rumahnya itu. tak hanya di sekirat air terjun buatan yang memiliki bunga. tepat di depan kami, tepatnya di depan teras juga berbjejer tanaman Tunakarmen. namun, tanaman ini belum berbunga. tanaman ini baru berbunga ketikan musimkering tiba. 4 pot gantung berisi tanaman wijaya kusuma atau bunga sedap malam yang siap memekarkan kuncup bunganya. konon katanya orang yang menanam tanaman ini adalah orang yang paling sabar dan penuh kasih sayang diantara yang lain.
tidak beberapa lama kemudian Lisa keluar lagi membawakan sebotol sirup yang berisi air putih dingin dan 3 buah gelas. ia pu duduk bersama kami di kursi yang terbuat dari anyaman bambu tersebut. lalu seorang wanita keluar. Lisa memperkenalkan wanita tersebut sebagai Ibunya. lalu suasana akrab pun terbangun diantara kami. dalam pembicaraan kami malam itu, Ibunya Lisa banyak bercerita tentang pribadi Lisa kepadaku. diantara orang-orang yang berada di teras seluas 9m2 itu, aku adalah orang baru. dan tak ku sangka, taman yang indah dengan berbagai macam bunga yang ada disana, semuanya ditanam dan dirawat oleh Lisa sendiri. dalam hatiku, ku puji dan ku kagumi ketelatenan dan kesabaran Lisa dalam merawat bunga-bunga tersebut. hal ini semakin membuatku jatuh hati kepada Lisa. aku tak bisa memakai kata-kata lain selain kata sempurna untuknya. dia cantik, dia pintar, dia penyayang, dia penyabar.
to be continued...